Pada tulisan kali ini saya akan menuliskan mengenai masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Namun sebelumnya kita harus mengetahui dahulu apa itu masyarakat? Yang dimaksud dengan masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling tergantung satu sama lain yang hidup dalam satu komunitas tertentu secara bersama.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan merupakan sekelompok orang yang tinggal di kota. Masyarakat perkotaan ini biasa disebut juga dengan urban community memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar umumnya mempunyai gaya hidup yang glamour atau serba mewah.
b) Orang-orang kota cenderung selfish atau mementingkan dirinya sendiri.
c) Adat-istiadat kurang dijunjung tinggi oleh masyarakat perkotaan.
d) Fasilitas umum lebih banyak memadai di kota.
e) Lapangan pekerjaan juga lebih banyak tersedia untuk orang-orang yang tinggal di kota.
f) Pola pikir masyarakat perkotaan umumnya rasional (tidak begitu percaya dengan takhayul).
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan merupakan sekelompok orang yang tinggal di desa. Masyarakat pedesaan memilki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Gaya hidup masyarakat pedesaan biasanya sederhana.
b) Orang-orang dipedesaan umumnya solid, rukun, kompak dan kekeluargaan.
c) Sebagian besar orang-orang di desa hidup bergantung dari hasil bumi.
d) Masih mementingkan adat-istiadat.
e) Masyarakat pedesaan biasanya memilki sifat yang ramah, sopan, peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Hubungan antara Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Walaupun masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan memilki ciri-ciri yang berbeda, namun dengan perbedaan itulah menjadikan keduanya saling ketergantungan. Oleh karena itu masyarakat kota dan pedesaan memilki hubungan yang erat, yaitu:
Masyarakat yang tinggal di kota bergantung pada hasil bumi dan ternak yang diolah di desa yang umumnya berupa bahan panganan, seperti: beras, susu, gandum.
Karena lapangan pekerjaan dan fasilitas umum lebih banyak terdapat di kota-kota besar, maka masyarakat desa juga banyak yang datang ke kota untuk mencari pekerjaan. Selain itu di kota juga memproduksi barang-barang elektronik yang dapat digunakan untuk membantu meringankan pekerjaan di desa.
Dan pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa antara masyarakat perkotaan dan pedesaan yang membedakan pada dasarnya adalah pola pikir dan fasilitas yang ada di daerah desa dan di kota. dan untuk mengurangi perbedaan yang ada ini, pemerintah dituntut untuk bekerja keras untuk menangani masalah yang ada di kota dan berpikir bagaimana caranya daerah-daerah di desa tidak tertinggal jauh dengan perkotaan.
Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan
Pelapisan Sosial di Masyarakat
Sebagai masyarakat umum, tentunya saat mendengar kata pelapisan sosial sudah tidak asing lagi. Pelapisan sosial dalam bahasa inggris dikenal dengan kata stratification yang berarti lapisan. Di negara kita pelapisan sosial sebenarnya sudah terjadi sejak zaman dahulu. Akan tetapi sekarang ini pelapisan sosial sudah tampak secara jelas. Pelapisan sosial itu sendiri dapat terbentuk karena adanya perbedaan. Perbedaan tersebut dapat berupa kekayaan materi, ilmu pengetahuan, maupun kekuasaan. Pelapisan sosial di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: Kaum atas (elite), kaum menengah, kaum bawah. Namun pelapisan sosial di negara kita biasanya karena adanya perbedaan harta dan kekuasaan sehingga menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat.
Pelapisan sosial ini erat kaitannya dengan tingkat perbedaan derajat di mata manusia itu sendiri. Padahal pada dasarnya setiap manusia itu sama derajatnya di mata Allah SWT, yang membedakannya hanyalah tingkat keimanan dan ketaqwaan kita saja. Pelapisan sosial ini sebenarnya perlu diterapkan untuk melakukan pekerjaan mengatur negara kita ini dengan memberi kekuasaan kepada orang-orang yang mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan kemampuan mereka dan kekuasaan yang diberikan. Karena tidak mungkin jika suatu negara tidak ada yang mengaturnya. Akan tetapi, sayangnya dengan kekuasaan yang dimiliki, kelompok elite tersebut jadi bertindak seenaknya. Mendiskriminasikan kaum bawah yang tidak memilki kekuasaan apapun. Hal ini dapat kita lihat dalam bidang hukum di Indonesia. Misalnya ada kaum elite yang melakukan pelanggaran maka dengan kekuasaan yang mereka miliki mereka dapat memutar balikkan fakta sehingga dengan mudahnya bagi mereka untuk keluar masuk jeruji penjara. Sedangkan bagi kaum bawah yang tidak meliki uang banyak atau kekuasaan maka mereka dihukum dengan tegas dan sangat keras. Itu hanya sedikit contoh akibat dari adanya pelapisan sosial yang berdampak negatif sehingga menyebabkan perbedaan perlakuan di masyarakat.
Saya pun menyadari bahwa pelapisan sosial akan selalu ada di mana pun kita berada. Akan tetapi kita harus menyikapai pelapisan sosial ini dengan bijaksana. Jangan karena merasa berada paa lapisan sosial yang berbeda maka kita jadi menganggap derajat orang lain itu berbeda juga, jangan memandang rendah orang lain. Tapi yang harus kita ingat bahwa derajat kita semua itu adalah sama baik di mata Allah SWT maupun sebagai warganegara.
Peranan Warganegara Indonesia dalam bidang Hukum
Pemuda dan Identitas
Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain. Setiap anggota keluarga mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala keluarga berperan melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga berperan sebagai pengambil keputusan. Ibu sebagai istri berperan melindungi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih saying. Dan anak hanya bertugas untuk berbakti kepada orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah yang telah diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan setiap keluarga agar bisa terbentuk keluarga yang harmonis. Fungsi tersebut, diantaranya:
- Fungsi Pendidikan. Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
- Fungsi Religius. keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
- Fungsi Ekonomi. Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai wanita karier.
- Fungsi Sosialiasasi. Keluarga mempersiapakan anak untuk menjadi masyarakat yang baik. sebagai makhluk social, kita pasti saling membutuhkan satu individu dengan individu yang lain, oleh karena itu, keluarga mempersiapakan anak agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan cara menanamkan nilai-nilai moral yang baik dan memberikan contoh etika-etika yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
- Fungsi Perlindungan. Dalam hal ini setiap anggota keluarga wajib memberikan perlindungan kepada anggota keluarga yang lain. Agar mereka merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Karena jika dalam keluarga sendiri saja mersa tidak aman, kemana lagi anggota keluarga mencari perlindungan?!
- Fungsi Biologis. fungsi ini dijalankan untuk meneruskan keturunan. Agar tebentuk generasi penerus yang bisa mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada dalam keluarga.
Selain fungsi-fungsi yang saya sebutkan diatas, ada juga fungsi yang tak kalah pentingnya yaitu fungsi memberikan kasih sayang, perhatian, hiburan. Jika peran dan fungsi-fungsi ini dijalankan oleh setiap keluarga insya Allah akan terbentuk keluarga yang harmonis dan sejahterah. Dengan terbentuknya keluarga yang harmonis maka akan timbul kebahagiaan, sedangkan keluarga yang tidak harmonis akan menimbulkan banyak masalah-masalah. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan keharmonisan di dalam lingkugan keluarga agar kehidupan ini dipenuhi kebahagiaan.
Dampak Kebudayaan Barat
Dewasa ini kebudayaan barat sedang naik daun, termasuk di negara kita Indonesia. Pada dasarnya, kebudayaan barat banyak memberikan dampak positif dalam berbagai bidang. Akan tetapi, jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita saring atau kita terima secara mentah begitu saja juga dapat memberikan dampak negatif dalam beberapa bidang kehidupan. Sekaran ini Banyak hal-hal baru yang mengacu pada kebudayaan barat. Sedangkan kebudayaan tradisional sedikit demi sedikit mulai tereleminasi karena kalah popularitas dengan kebudayaan barat.
Lanjut ke topik utama, saya akan memaparkan bebarapa dampak dari kebudayaan barat baik untuk diri kita sendiri atau untuk negara kita.
Dampak positif yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya:
a) Kemajuan teknologi mereka (orang-orang barat) yang sudah semakin maju dapat membantu kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan alat-alat elektronik canggih yang mereka ciptakan.
b) Dalam bidang politik, Negara barat cenderung menggunakan system demokrasi. Hal itu menginspirasikan pemerintahan Negara kita untuk mengunakan sitem pemerintahan yang terbuka dan demokratis.
c) Dalam bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari kebudayaan barat diantaranya:
a) Generasi muda sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya trend mode berbusana. Anak muda zaman sekarang lebih suka menggunakan barang-barang eksport dan berbusana yang minim-minim sehingga menyebabkan kurangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri.
b) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
c) pergaulan masyarakat barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang sebelumya lebih beradab. Kebebasan yang kelewat batas itu sebenarnya tidak cocok dengan nilai-nilai kebudayaan kita. Misalnya saja free sex yang sekarang ini marak terjadi di Negara kita. Padahal hal itu sangat bertentangan dengan kebudayaan kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
d) Kurangnya rasa hormat tehadap orangtua dan tidak peduli terhadap lingkungan juga merupakan dampak yang ditimbulkan dari kebudayaan barat yang menganut kebebasan sehingga mereka bertindak sesuka hatinya.
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa dibanding dampak positif yang dapat kita peroleh, kita malah lebih banyak mendapatkan dampak negatifnya. Oleh karena itu marilah kita antisipasi dampak negatif yang ditimbulkannya dengan mulai mencintai budaya negara kita sendiri. Toh, budaya tradisional kita juga tak kalah menarik dan bermartabatnya di kalangan dunia. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. Selain itu, kita juga harus lebih selektif dalam menerima pengaruh dari kebudayaan barat. Tidak lupa juga, tanamkan ajaran-ajaran agama dengan sebaik-baiknya agar kita dapat terhindar dari pengaruh negatif yang ditimbulkannya.
Sifat Manusia
Sebagaimana layaknya manusia biasa, saya sendiri juga memiliki berbagai macam sifat. Untuk mengetahui sifat-sifat apa saja yang saya miliki, saya meminta bantuan kepada teman-teman saya dengan bertanya kepada mereka mengenai sifat-sifat saya yang terlihat oleh meraka. Jawaban mereka pun beragam. Ada yang memuji, memberi kritik, dan tidak lupa juga ada yang memberikan saran tentang kebaikan dan keburukan sifat saya.
Menurut mereka, saya adalah teman yang baik dan menyenangkan karena saya suka menolong teman, rajin, loyal, asiik, tidak suka jika ada keributan, lembut, dll. Mendengar penilaian mereka tentang kepribadian saya, membuat saya tersanjung.(terima kasih ya teman-teman atas pujiannya :) )hha… walaupun kebaikan sifat itu tidak bisa saya nilai sendiri, dan hanya orang lain yang bisa menilai kebaikan yang ada pada diri saya. Namun, saya menyadari bahwa sifat baik yang ada dalam diri saya tidak luput dari peran orang tua saya yang sudah menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada saya sejak masih kanak-kanak.
Akan tetapi saya sadar jika saya juga mempunyai banyak sifat buruk disamping sifat-sifat yang baik. Dan menurut teman-teman saya, sifat buruk yang saya miliki diantaranya: kurang percaya diri, egois, plin-plan, cuek, jutek, dll. Penilaian mereka pun membuat saya lebih menyadari bahwa dalam kehidupan saya ini masih banyak yang harus saya perbaiki baik sikap maupun sifat saya. Karena tanpa saya sadari pasti sifat buruk saya ini pernah membuat orang lain merasa kecewa. (maaf jika ada yang tersakiti hatinya :) )
Setelah mendengar penilaian teman-teman saya, saya dapat menyimpulkan bahwa di dunia tidak ada manusia yang sempurna, sama seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”. salah satu penyebabnya dikarenakan setiap manusia termasuk saya sendiri selain mempunyai sifat baik, kita juga mepunyai sifat yang buruk. Namun kita jangan hanya menyesali sifat buruk yang dimilki itu, akan tetapi jadikanlah sifat buruk itu menjadi motivasi untuk memperbaiki sikap dan sifat kita agar bisa lebih menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya sendiri juga akan berusaha keras untuk memperbaiki sikap-sikap saya yang masih kurang baik. Dengan menjalankan saran-saran yang membangun dari orang-orang terdekat saya.