Manusia dan Cinta Kasih


Cinta kasih…
Cinta Kasih merupakan perpaduan kata-kata yang memiliki keterkaitan erat dan arti yang mendalam. Kata Cinta menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, dapat diartikan sebagai rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih merupakan perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Karena cinta sebenarnya merupakan suatu rasa yang sulit untuk di ungkapkan, maka kasih itu sebagai kelanjutan tindakan yang timbul dari rasa cinta yang mendalam tersebut.

Lalu apakah hubungannya antara cinta kasih dengan manusia?! Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap manusia pasti memiliki rasa cinta kasih. Cinta bersifat manusiawi, hanya pada manusialah perasaan cinta ini diberikan oleh Tuhan, sedangkan pada binatang terbatas pada naluri untuk melindungi. Karena itulah salah satu keistimewaan manusia dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya. Oleh karena itu sudah selayaknya kita lebih mencintai dan mengasihi Tuhan terlebih dulu, baru lah selnjutnya kita dapat mencintai dan mengasihi orang-orang di sekitar kita baik keluarga, sahabat, ataupun diri kita sendiri.

Di dalam kitab suci Al-Qur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang tersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingakatan : Tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya : ”Katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalannya,maka tunggulah sampai Allah SWT mendatangkan keputusannya. Dan Allah SWT tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”

Berikut ini akan saya jabarkan beberapa bentuk cinta , diantaranya:
• Cinta pada Diri
Cinta pada diri sendiri dapat diwujudkan dengan lebih memerhatikan kondisi badan kata, memanjakan diri. Cita pada diri sendiri perlu diperhatikan agar tidak sampai berlebihan kareana rasa cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan bisa mengakibatkan sikap egois, tidak peka’ dengan keadaan sekitar dan narsisme.

• Cinta pada keluarga
Ada yang mengatakan ”kasih ibu sepanjang masa”. Itu merupakan suatu kalimat yang menggambarkan betapa orang tua sangat menyayangi dan mencintai anaknya. Cinta terhadap keluarga bisa di wujudkan dalam bentuk perhatian, penghormatan, maupun memberikan suatu kebanggaan kapada orangtua, dll. Selain itu, orangtua juga bisa melakukan hal yang sama kepada anaknya.

• Cinta pada sesama manusia
Manusia sebagai makhluk sosial, tentu akan selalu membutuhkan dan bersosialisasi dengan dengan manusia lain. Oleh sebab itu, agar terjalin hubungan yang harmonis dan terciptanya kebahagiaan, setiap manusia harus mencintai sesama manusia yang dapat diwujudkan dalam bentuk tolong-menolong, saling menghormati, saling menghargai, dll.

Cinta merupakan perasaan yang abstrak, tidak ada yang dapat mendefinisikan cinta secara tepat. Namun, cinta bisa menjadi sumber kebahagiaan dalam kehidupan di dunia. Dengan cinta kita bisa berkasih sayang kepada orang lain, peduli terhadap orang lain. Bahkan, cinta dapat membangkitkan kecerdasan emosional dan dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri seseorang yang sedang mengalami jatuh cinta.

Manusia dan Kebudayaan

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa antara manusia dan kebudayaan memiliki suatu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, manusia diberikan akal pikiran hal itulah yang manbuat manusia berbeda dari makhluk yang lainnya. Allah SWT memberikan akal dan pikiran kepada manusia tentu untuk berpikir dan berbuat kebaikan. Dan dengan akal pikiran itulah manusia dapat berpikir untuk menciptakan kebudayaan yang indah dan dapat diwariskan secara turun temurun.

Manusia berada di wilayah dan lingkungan yang berbeda-beda, oleh karena itu setiap budaya yang diciptakan manusia juga akan berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya. Dilihat dari wilayahnya, secara garis besar terdapat dua kebudayaan di dunia yaitu, kebudayaan barat dan kebudayaan timur. Tentunya kebudayaan-kebudayaan tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Kebudayaan barat biasanya lebih mementingkan unsur modern sedangkan kebudayaan dari timur cenderung lebih tradisional dan agamis.

Di Indonesia sendiri terdapat banyak kebudayaan yang beraneka ragam. Misalnya, Kebudayaan yang berasal dari kebiasaan masyarakatnya yang sudah berlangsung secara turun temurun antara lain: Gotong royong, bertutur kata lembut dan sopan, ramah dan bersahabat. Sedangkan kebudayaan yang dapat dilihat dan dinikmati keindahannya antara lain: tari pendet, reog ponorogo, wayang golek, batik, candi Borobudur, dll. Betapa bangganya kita sebagai warga Indonesia yang memilki kekayaan budaya dan sudah sepatutnyalah kita mencintai dan melestarikan semua kebudayaan yang kita miliki.

Akan tetapi untuk melestarikan kebudayaan yang kita punya di Indonesia sekarang ini terdapat banyak rintangan yang dikarenakan oleh Globalisasi. Dampak dari globalisasi adalah masuknya kebudayaan asing (barat) yang ke Indonesia. Kebudayaan barat ini ibarat dua mata pisau yang memberikan dampak positif namun juga bisa memberikan dampak negatif. Oleh karena itu kita harus bisa menyerap kebudayaan asing yang baik secara bijak dan tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki sendiri tidak harus selalu terpaku pada kebudayaan barat.

Buscar

 

Gunadarma

About Me

My photo
I'm college student of Gunadarma University. Majoring Informatic Engineering.
Thiinnkk Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger